Total Tayangan Halaman

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGETAHUAN UMUM PRAMUKA

DP Masa Bhakti:  2010-2011 GUDEP MJL 07.127 - 07.128
Sumber :   Sie Giat GUDEP MAJALENGKA 07.127 - 07.128  
 (dari berb agai sumber) 

1. Bapak Pandu Dunia Lord Robert  Stephenson Smyth Baden-Powell of  Gilwell
2.   Lord Baden-Powell yang mempunyai nama kecil Robert Stephenson Smyth lahir pada 22 Februari 1857 di London Inggris, meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
3.  Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.


4.  Pada 1910, Baden Powell meminta pengunduran diri dari tentara dengan pangkat terkhir Letnan Jendral. Beliau mendapat gelar Lord (Kesatria) dari Raja George pada tahun 1929. 
5.   Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell of Gilwell (22 Februari 1857- 8 Januari 1941): “Scouting is not a science to be solemny studied, not is it a collection of doctrine and texts. NO! it is a jolly game in the out of doors,  where boy-men and boy can go adventuring together as leader and ... younger brothers, picking up health and happiness, handicraft and  helpfulness.” Artinya “Kepanduan/ kepramukaan bukan suatu ilmu yang harus  dipelajari secara tekun, bukan pula suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah. Bukan! Itu adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, dimana orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama. mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan,  keterampilan dan kesediaan memberikan pertolongan”

6.  Dari sahabatnya yang bernama W.F.de Bois Macleren, Boden-Powell mendapat sebidang tanah di Chingford, yang digunakan sebagai tempat pendidikan pembina Pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama Gillwel Park.
7.   Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides.
8.     Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell, pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 . Agnes mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave BAden Powell, Istri dari Lord Baden-Powell
9.     Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London.

2)          Tahun 1924 Jambore II          di    Ermelunden, Copenhagen, Denmark
3)          Tahun 1929 Jambore III         di    Arrow Park, Birkenhead, Inggris
4)          Tahun 1933 Jambore IV               di          Godollo, Budapest, Honggaria
5)          Tahun 1937 Jambore V         di    Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
6)          Tahun 1947 Jambore VI               di          Moisson, Perancis
7)          Tahun 1951 Jambore VII       di    Salz Kamergut, Austria
8)          Tahun 1955 Jambore VIII     di    Sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
9)          Tahun 1959 Jambore IX       di    Makiling, Philipina
10)       Tahun 1963 Jambore X          di   Marathon, Yunani
11)       Tahun 1967 Jambore XI               di          Idaho, Amerika Serikat
12)       Tahun 1971 Jambore XII       di    Asagiri, Jepang
13)       Tahun 1975 Jambore XIII     di     Lillehammer, Norwegia
14)       Tahun 1979 Jambore XIV     di    Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
15)       Tahun 1983 Jambore XV      di    Kananaskis, Alberta, Kanada
16)       Tahun 1987 Jambore XVI     di    Cataract Scout Park, Australia
17)       Tahun 1991 Jambore XVII    di    Korea Selatan
18)       Tahun 1995 Jambore XVIII  di    Belanda
19)       Tahun 1999 Jambore XIX     di    Chili, Amerika Selatan
20)       Tahun 2003 Jambore XX       di   Thailand
21)       Tahun 2007 Jambore XXI   di     London Ingris
22)       Tahun 2011 Jambore XXII   di   Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia          27 Juli s.d. 08 Agustus
10.   Pada tahun 1920 saat diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Lord Baden-Powell mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden-Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
11.   Pelaksanaan Jambore kali ini mengambil tema Simply Scoutig (Pramuka yang sederhana). Kegiatan ini sebagai kesempatan bagi anggota Pramuka di seluruh dunia, untuk bertemu dan belajar mengenai gerakan pramuka sedunia. Anggota Pramuka Sedunia saat ini mencapai sekitar 38 juta orang. Wartawan Kompas.com, Ester Lince Napitupulu, dari Kristianstad, Rabu, melaporkan, peserta terdiri atas anggota Pramuka berusia 14-18 tahun dan orang dewasa. Mereka akan menjalani berbagai kegiatan mulai dari permainan, diskusi, hingga pagelaran budaya yang dimulai dengan upacara pembukaan pada Kamis malam hingga 6 Agustus mendatang
12.   Sebanyak 133 anggota Pramuka penggalang dan penegak Indonesia, termasuk dari Pesantren Gontor, bergabung bersama pramuka pelajar sedunia lainnya. Mereka akan tinggal di tenda, memasak makanan sendiri, dan melakukan bergam aktivitas luar ruangan baik di dalam bumi perkemahan maupun di wilayah penduduk bersama-sama dengan anggota pramuka dari berbagai negara. Kontingen Pramuka Indonesia kali ini dipimpin Brata T Hardjosubroto. Kontingen pramuka pelajar Indonesia dibagi menjadi empat pasukan, yang terdiri dari dua pasukan garuda (putra) dan dua pasukan melati (putri).
13.  Melacak kedatangan Baden Powell ke Indonesia; 22 Februari 2008, tanggal yang diperingati para pandu di seluruh dunia sebagai Hari Baden-Powell atau diistilahkan juga dengan Founder's Day di kalangan pandu putera, dan Thinking Day di kalangan pandu puteri. Sebenarnya, data tentang kedatangan Baden-Powell pernah diungkapkan dalam buku Patah Tumbuh Hilang Berganti-75 Tahun Kepanduan dan Kepramukaan yang diterbitkan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada 1987. Di halaman 25 buku tersebut terdapat subjudul  "Peristiwa kedatangan Baden Powell dan Jambore Dunia". Di situ dituliskan antara lain, "Suatu peristiwa yang tidak mudah dilupakan adalah kedatangan Lord Baden Powell of Gilwell dan Lady Baden Powell di Indonesia, pada tanggal 3 Desember 1934, dalam rangka kunjungan keliling ke beberapa negara, waktu kembali dari Jambore di Australia. Baden Powell melihat keadaan dan perkembangan organisasi kepanduan di Indonesia, yang biarpun pada waktu itu Indonesia dijajah oleh Belanda, namun perkumpulan kepanduannya berkembang sangat pesat dan menggembirakan.
14.   Nama Bapak Pandu Sedunia ditulis Baden Powell, padahal seharusnya Baden-Powell dengan garis sambung
15.    Kedatangan Baden-Powell ke Indonesia yang ketika itu masih berada dalam jajahan Belanda dan dinamakan Hindia-Belanda (Nederlands Indie/Dutch East Indies) bukan 3 Desember 1934 melainkan 4 Desember 1934. Baden-Powell juga bukan datang ke Indonesia, waktu kembali dari Australia. Justru Baden-Powell beserta istri dan dua anak perempuannya ke Indonesia terlebih dulu, baru ke Australia untuk menghadiri jambore di "Negeri Kanguru".

16.  Jambore Nasional:
      1) Tahun 1973 di Cibubur, Jakarta
      2) Tahun 1977 di Sibolangit, Sumatra Utara (1-20 Juli 1977) 
      3)  Tahun 1981 Cibubur, Jakarta (18-25 Juni 1981)
      4) Tahun 1986 Cibubur, Jakarta (21-28 Juni 1986)
      5) Tahun 1991 Cibubur, Jakarta  (15-22 Juni 1991)
      6) Tahun 1996 Cibubur, Jakarta (26 Juni-4 Juli 1996)
      7) 2001 Baturaden Jawa Tengah (3-12 Juli 2001)
      8) Tahun 2006 Jatinangor, Jawa Barat (26 Juni-4 Juli 2006)
      9) Tahun 2011 Sumatra Selatan (02 Juli - 09 Juli 2011)

17.  Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H menilai Sumatera Selatan sudah sangat siap sebagai penyelenggara Jambore Nasional (Jamnas) yang akan digelar tanggal 2-9 Juli 2011. Jamnas yang akan digelar di kawasan Agrowisata Danau Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan diikuti oleh sekitar 20 ribu anggota Gerakan Pramuka dari berbagai Provinsi di Indonesia dan perwakilan negara-negara Asia Tenggara.

18. Wakil Ketua Kwarnas, Kak Amoroso Katamsi, Sekretaris Jenderal Kwarnas Kak Dr. Joedyaningsih SW, M.Sc (PH), dan Kepala Lembaga Pendidikan Kader Nasional Gerakan Pramuka Kak Djoko Mursito

19.    Ketua Organisasi Pramuka Sedunia Simon Hang-Bock Rheee dan pengurus lainnya hadir pada hari ulang tahun Pramuka ke-50 di Cibubur, Jakarta Timur, Ahad 14 Agustus 2011 petang.
20.  Simon Rhee yang di Korea menjabat Senior Director Hanmi Global Construction Management Firm, unit di bawah Grup Samsung. Gerakan Pramuka yang beranggotakan 15 juta merupakan yang terbesar di antara negara anggota World Organization of the Scout Movement (WOSM).
21.  Gerakan Pamuka adalah anggota World Organization of  the Scout Movement (WOSM), World Organization of  the Scout Movement Asia Pacific Region (APR) dan Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARC).
22.  Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
23.  LT V adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Nasional (Nasional) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Daerah yang ada di Indonesia.
     Lomba Tingkat bersifat berjenjang. Artinya, pemenang pada suatu tingkatan akan mewakili mengikuti Lomba Tingkat di tingkat atasnya.
Daftar pelaksanaan Lomba Tingkat Nasional (LT V):
No     Tahun        Tempat             Tanggal                                 Keterangan
01   1966    Cijantung, Jakarta   1 – 4 Agustus 1966                  LT 5 ke-1
02   1982    Cibubur, Jakarta      7 – 14 Agustus 1982                LT 5 ke-2
03   1987    Cibubur, Jakarta      9 – 14 Agustus 1987                LT 5 ke-3
04   1990    Cibubur, Jakarta      12 – 20 Desember 1990           LT 5 ke-4
05   1994    Cibubur, Jakarta      12 – 17 Desember 1994           LT 5 ke-5
06   1998    Cibubur, Jakarta      5 – 9 Juli 1998                          LT 5 ke-6
07   2002    Cibubur, Jakarta      5 – 11 Juli 2002                       LT 5 ke-7
                          Regu Berprestasi Tinggi Putra = Regu Beruang Kwartir Daerah Kalimantan Timur
08   2007    Cibubur, Jakarta      24 – 30 Juli 2007                      LT 5 ke-8
Regu berprestasi tinggi putra : Regu Kelinci dari Kwartir Daerah Lampung,
Putri: Regu padi Kwartir Daerah Jawa Timur

    Materi dalam Lomba Tingkat biasanya dikelompokkan dalam empat kelompok kegiatan yang yaitu:
1)  Agama, Mental, Spiritual dan Pembentukan Watak, yang meliputi; Ibadah, Siraman Rohani dan upacara.
2)  Ketangkasan, Olah raga dan Patriotisme, yang meliputi; olah raga, halang rintang, pionering, aneka olah raga permainan berkelompok dan lainnya.
3)  Kesehatan, Ketrampilan, seperti; penguasaan teknik ketrampilan (komputer, memasak, fotografi), seminar, kebersihan lingkungan, Pengetahuan Kepramukaan, Penjelajahan, sandi, semaphore, morse dan lainnya.
 4)  Seni dan Budaya, seperti; hasta karya dan kerajinan tangan, Pentas Seni, Api Unggun, Gebyar Budaya, Peragaan busana dan lain sebagainya.

      Kejuaraan
     Tiap-tiap jenis kegiatan diambil tiga regu putra dan tiga regu putri terbaik sebagai peraih tergiat I, tergiat II dan tergiat III. Dan regu dengan peraih emas terbanyak yang kemudian ditetapkan sebagai Regu Tergiat Umum. Regu inilah yang menjadi juara umum.

24.  Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia
25.  Penganugerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden RI Soekarno yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA
26.  Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA
27.  Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.
28.  Makna Seragam Pramuka pendahulu kita memilih warna-warna tersebut bukan tanpa maksud dan alasan, namun ada sebuah cerita yang mengandung makna dan menjadi cita2 yang ingin dibangun, agar seseorang yang mengenakan seragam pramuka ini menjadi seorang pandu yang memiliki pribadi kesatria, menjadi generasi muda penerus perjuangan bangsa dan setiap orang bangga mengenakannya. Coklat tua adalah warna tanah Indonesia... Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah Indonesia... dan Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia... sehingga seorang pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air Indonesia yang selalu siap sedia untuk membela dan mempertahankan agar sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara
29.  Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Lambang dari gerakan gerakan ini adalah tunas kelapa karena seluruh bagian dari pohon kelapa bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
30.  Pramuka Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928
31.  Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan kesatuan dari beberapa regu disebut Pasukan. Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik adalah 6 - 8 Pramuka Penggalang (Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka tertanggal 30 November 2007) dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama
32.  Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama. Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu: 1) Penggalang Ramu 2) Penggalang Rakit 3) Penggalang Terap.
33. Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda regu berwarna dasar merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar manggar (mayang) yakni nama bunga pohon kelapa
34.  Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
35.  Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
36.  Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka
37.  Kiasan topi pramuka Arti sebenarnya adalah melindungi dari panas dan hujan. Arti kiasannya adalah Bahwa seorang Pramuka dituntut untuk melindungi segenap Bangsa dan Negara dari segala ancaman
38.  Kacu berbentuk segitiga  arti kiasannya adalah menunjukan bahwa Pramuka menjalin hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Allah SWT. Ujung kacu sebelah kanan, artinya adalah hubungan manusia dengan manusia, ujung kacu sebelah kiri, artinya adalah hubungan manusia dengan alam,  ujung kacu sebelah atas, artinya adalah hubungan manusia dengan Allah.
39.  Tali peluit melintang artinya menunjukan bahwa kepulauan Indonesia terletak digaris katulistiwa
40.  Tanda Pelantikan disimpan disebelah kiri, artinya bahwa orang itu siap untuk dilantik dan diuji
41.  Dastring arti sebenarnya adalah untuk menyatukan dua buah kacu, arti kiasannya adalah Pramuka tiu harus mempersatukan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beberapa suku
42.  Tanda Pandu Sedunia, untuk putra bergambar Bunga Erow.    Untuk putri bergambar Bunga Lili. Kedua lambang itu adalah lambang yang dipakai untuk lambang pandu di Indonesia.
43.  Pakaian celana warna coklat tua, artinya tak mudah kotor atau bahwa Pramuka harus cinta tanah air, baju warna coklat muda melambangkan padi yang sedang mengguning.
44.  Tanda Umum  yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik, putera maupun puteri, misalnya tanda tutup kepala, setangan leher, dan sebagainya
45.  Tanda Pengenal Gerakan Pramuka, dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu : a. Tanda Umum, b. Tanda Satuan, c. Tanda Jabatan, d. Tanda Kecakapan, e. Tanda Penghargaan.
46.  Macam-macam Tanda Umum;  Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum, yaitu : a. Tanda Tutup Kepala, b. Setangan Leher atau Pita Leher, c. Tanda Pelantikan, d. Tanda Harian, e. Tanda Kepramukaan Sedunia.
47.  Macam-macam Tanda Satuan; Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan, yaitu : a. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya. b. Tanda Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing. c. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya. d. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah. e. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.
48.  Macam-macam Tanda Jabatan; Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan, yaitu: a. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain. b. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya. c. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega. d. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina :  Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan. e. Tanda Pelatih Pembina Pramuka, f. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan g. Tanda Jabatan lainnya.
49.  Tanda Kecakapan yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.

50.  Macam-macam Tanda Kecakapan; Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan, yaitu:
a. Tanda Kecakapan Umum 1) Untuk Pramuka Siaga: Tingkat Mula, Bantu dan Tata 2) Untuk Pramuka Penggalang: Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap 3) Untuk Pramuka Penegak: Tingkat Bantara dan Laksana 4) Untuk Pramuka Pandega: Tingkat Pandega 5) Untuk Pembina Pramuka: Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.
b. Tanda Kecakapan Khusus 1) Untuk Pramuka Siaga: Tidak ada tingkatan 2) Untuk Pramuka Penggalang  : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 3) Untuk Pramuka Penegak: Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 4) Untuk Pramuka Pandega: Tingkat Purwa, Madya, dan Utama 5) Untuk Instruktur: Muda dan Dewasa 5) Untuk Pembina Pramuka: Tingkat Dasar dan Lanjutan.
c. Tanda Pramuka Garuda 1) Untuk Pramuka Siaga 2) Untuk Pramuka Penggalang 3) Untuk Pramuka Penegak 4) Untuk Pramuka Pandega

51.  Macam-macamTanda Penghargaan:
a. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan GerakanPramuka untuk peserta didik, yaitu: 1) Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya). 2) Bintang Tahunan 3) Lencana Wiratama 4) Lencana Teladan
b. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu: 1) Bintang Tahunan 2) Lencana Pancawarsa 3) Lencana Wiratama 4) Lencana Jasa: a) Dharma Bakti  b) Melati c) Tunas Kencana 
c. Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luag Gerakan Pramuka, misalnya dari: 1) Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku. 2) Pemerintah Negara Lain 3) Pemerintah Republik Indonesia.

52.  Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
      a.  pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
      b.  belajar sambil melakukan;
      c.  sistem beregu;
d. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
      e.  kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
      f.  sistem tanda kecakapan;  
      g. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri; h. kiasan dasar.

53.  Untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka dibentuk pusat pendidikan dan pelatihan Gerakan Pramuka, terdiri dari: a.  Pusat pendidikan dan pelatihan Grakan Pramuka tingkat nasional, disingkat Pusdiklatnas. b.  Pusat pendidikan dan pelatihan Grakan Pramuka tingkat daerah, disingkat Pusdiklatdas.c.  Pusat pendidikan dan pelatihan Grakan Pramuka tingkat cabang, disingkat Pusdiklatcab.

54.  Moto Gerakan Pramuka tersebut adalah: ”Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan”.

55.  Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional Indonesia.

56.  Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kegiatan yang bernamakan Jambore meskipun memili makna yang berbeda-beda, seperti: Jambore, baik Jambore Nasional, Daerah, Cabang maupun Ranting, digunakan untuk sebutan bagi Pertemuan Pramuka Penggalang. Jamboree on the Air Nasional, dikenal JOTA Nasional, meskipun ada pula JOTA Daerah, Cabang maupun Ranting tapi tidak diatur lebih spesifik, digunakan untuk sebutan Pertemuan Pramuka semua golongan (baik Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega maupun Pembina Pramuka) melalui media radio amatir Jamboree on the Internet Nasional, juga hanya dikenal JOTI Nasional, digunakan untuk sebutan Pertemuan Pramuka semua golongan melalui media Internet.

57.  Anggota Muda (1)   Anggota muda adalah anggota biasa yang terdiri dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. (2)   Pramuka Siaga berusia 7 tahun sampai dengan 10 tahun, Pramuka Penggalang berusia 11 tahun sampai dengan 15 tahun, Pramuka Penegak berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun, dan Pramuka Pandega berusia 21 sampai dengan 25 tahun. (3) Anggota muda yang sudah menikah dimasukan kedalam golongan anggota dewasa. (4)   Anggota muda sebelum menjadi anggota disebut calon anggota. (5) Anggota muda yang menyandang cacat disebut Pramuka Luar Biasa.
(6)  Pramuka Penegak dan pandega dapat diangkat sebagai  Pembina Muda atau instruktur muda di gugusdepannya dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pembina muda atau instruktur muda Pramuka Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun. b. Pembina muda atau instruktur muda Pramuka Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun.  c. Pembina muda atau instruktur muda Pramuka Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. 
(7) Untuk dapat dilantik sebagai anggota muda, calon anggota muda harus telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat pertama dalam golongannya.
(8) Pelantikan anggota muda dilakukan oleh Pembina Pramuka di gugusdepan masing-masing dengan mengucapkan Dwisatya bagi Pramuka Siaga atau Satya Pramuka bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

58.  Anggota Dewasa 
       (1)   Anggota Dewasa adalah anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.
 (2)  Anggota terdiri atas:  a. Anggota Dewasa biasa  b. Anggota Mitra  (3) Anggota Pramuka biasa adalah anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris  dalam organisasi, yaitu: a. Pembina Pramuka sekurang-kurangnya telah lulus Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dan membina anggota muda secara aktif.  b. Pelatih Pembina Pramuka, sekurang–kurangnya telah lulus Kursus Pramuka Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD).  c. Pembina Profesional, seorang yang berlatar belakang pendidikan akademis dan keahlian dalam suatu bidang ilmu dan berpengelaman sebagai pelatih, Pembina Pramuka.  d. Pamong Saka sekurang-kurangnya telah lulus kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar (KMD).  e. Instruktur Saka, seorang yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian khusus dibidang kejuruan tertentu.  f. Pimpinan Saka sekurang-kurangnya telah mengikuti kegiatan orientasi kepramukaan dan berpengalaman dibidang kesakaannya.  g. Andalan dan Pembantu andalan sekurang-kurangnya berusia 26 tahun dan telah mengikuti kegiatan orientasi kecuali bagi ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja yang secara ex-officio sebagi Andalan.   h. Anggota Majelis Pembimbing, sekurang-kurangnya berusia 30 tahun dan telah mengikuti kegiatan orientasi kepramukaan.  i. Staf / karyawan kwartir, sekurang-kurangnya telah mengikuti kegiatan orientasi kepramukaan.  (4) Anggota Mitra adalah anggota dewasa yang tidak aktif sebagai fungsionaris sebagaimana tersebut dalam ayat 3 diatas. Anggota Mitra tergabung dalam kwartir di masing-masing tingkat.  (5) Orang tua anggota muda dapat berperan serta dalam Gerakan Pramuka untuk membimbing putra-putrinya dalam pelaksanaan kegiatan Pramuka di lingkungan keluarga maupun di lingkungan tempat tinggalnya tanpa berkedudukan sebagai anggota dewasa Gerakan Pramuka.

59.  Anggota Luar Biasa; Anggota Luar Biasa adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara Waktu di Indonesia yang bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.


60.  Anggota Kehormatan  (1) Anggota Kehormatan adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan kepramukaan.  (2) Calon Anggota Kehormatan dapat diusulkan oleh kwartir ke kwartir nasional lengkap dengan alasan pengusulan tersebut.  (3) Anggota Kehormatan diangkat dan dilantik oleh Kwartir Nasional.

61.  Pasal 38 ART: (2)   Setiap anggota Gerakan Pramuka, berkewajiban:  a. Melaksanakan Kode Kehormatan Pramuka dan menaati segala ketentuan yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka.  b. Membayar iuran anggota Gerakan Pramuka.  c. Menjunjung tinggi harkat dan martabat Gerakan Pramuka.

62.  Ka (Ketua) Mabinas: Kak (Kakak) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
63.  Ka Kwarnas Kak Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH.
64.  Ka Mabida Jawa Barat Kak Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc
65.  Ka Mabiran Jawa Barat  Kak Yusuf Macan Effendi (Kak Dede Yusuf; Wakil Gubernur Jawa Barat) sekarang mantan wakil Gubernur Jawa Barat (24 November 2013)
66.  Ka Mabicab Majalengka Kak H. Sutrisno, SE, M.Si
67.  Ka Kwarcab Kak H. Surahman, S.Pd.,S.Sos. (menjabat sebagai Ketua DPRD Majalengka 2009 – 2014 )
68.  Ka Mabiran Jatiwangi Kak Ono Haryono, MP (Camat Jatiwangi)
69.  Ka Kwarran Jatiwangi Kak  Nur Iksan, A.Ma.Pd (A.Ma.Pd = Ahli Muda Pendidikan)

70.  UU-RI No. 12 Tahun 2010 Pasal 10: Sistem among sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: a. di depan menjadi teladan; b. di tengah membangun kemauan; dan c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.

71. Jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan: a. siaga;  b. penggalang;                  c. penegak; dan   d. pandega.

72.   BAB VII  KEUANGAN UU-RI No. 12 Tahun 2010  Pasal 43  (1) Keuangan gerakan pramuka diperoleh dari: a. iuran anggota sesuai dengan kemampuan;  b. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; dan c. sumber lain yang tidak bertentangan dengan  peraturan perundang-undangan  (2) Selain sumber keuangan sebagaimana dimaksud  pada ayat (1), Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.

73.  UU-RI No. 12 Tahun 2010 Disahkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2010

74.  Haji Agus Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti "pembela kebenaran"); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.

75.    K.H. Abdul Halim (lahir di Majalengka, Jawa Barat, 26 Juni 1887 – meninggal 17 Mei 1962 pada umur 74 tahun) adalah pahlawan Indonesia. Pendiri PUI

76.    Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan. Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”
77.    Dewi Sartika dilahirkan di Bandung, 4 Desember 1884 dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung.

78.    Sri Sultan Hamengkubuwono IX; Bapak Pramuka Indonesia. Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda ("Sultan Henkie"). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Songo". Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa". Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN. Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

79.    Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh paling populer dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ia adalah panglima TNI yang pertama, tokoh agama, pendidik, sekaligus pelopor perang gerilya di Indonesia, giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Jenderal Soedirman juga salah satu jenderal bintang lima di Indonesia selain Jenderal AH Nasution, dan Jenderal Soeharto. Beliau lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, tanggal 24 Januari 1916.  Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI, 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun karena penyakit tuberkulosis dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta

80.    Pangeran Diponegoro (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – wafat di Makassar, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar. Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III; seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.

   Nilai-nilai yang dapat diambil: Diponegoro merupakan seorang tokoh yang patut diteladani karena beliau merupakan sosok yang merakyat dan sangat dicintai rakyatnya. Beliau juga patut diteladani karena kegigihannya untuk mempertahankan hak miliknya yang hendak dirampas orang lain. Meskipun beliau akhirnya tertangkap oleh penjajah beliau tetap berperang dan melakukan suatu perlawanan dimana tindakan ini mencerminkan sikap kesatria beliau.
 
81.   Pelantikan Pengurus Dewan Kerja Nasional masa bhakti 2008-2013
     Pada Hari Selasa, 8 September 2009, Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Prof. DR. Azrul Azwar, MPH, Melantik Jajaran Pengurus Dewan Kerja Nasional Pramuka Penegak dan Pandega, Periode/Masa Bakti 2008-2013, bertempat di Auditorium Kwarnas, Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta Pusat.
    Dalam Sambutannya Ka Kwarnas Berharap agar Wadah Dewan Kerja dapat melahirkan tokoh-tokoh muda tingkat Nasional, yang handal, amanah dan dapat dibanggakan.
    Selamat bekerja dan berbakti DKN 2008-2013 dan Terima Kasih atas darma bakti DKN 2004-2008.

     Berikut nama nama Anggota DKN yang baru saja dilantik :  Ketua : Syarifah Alawiyah (DKI), Wakil : Wahyudi Sukarno (Jatim), Sekretaris 1 : Putri Rizki Dian Lestari(DKI), Sekretaris 2 : Mukhlis (DKI), Bendahara : Agustinus Iman Centaufin (NTT), Anggota: Fitrah Kurnia Indah Moendatho (DKI-Bidang Kegiatan), Rozak Leslie (Jabar-Bidang Kegiatan), Yudha Adiyaksa (DKI-Pengkajian). Wilbin Jawa, Bali dan LN, Bambang (Kalbar-Pengkajian), Adam Wiraditya Firdaus Kemal Akbar (Jatim-Evaluasi), Muhammad Fuad Albaar (Maluku Utara-Abdimas Humas), Ari Wijanarko Adipratomo (Konsulat Chicago-Abdimas Humas)Wilbin Jawa, Bali dan LN
    Ketua : Mukhlis
    Wakil Ketua: Neny Nuraeni
    Sekretaris: Abd. Razak Leslie Nento
    Bendahara: Nurindah Lestari 
    Kabid kajian  kepramukaaan: Tangguh Pramono
    Anggota: Yosea Kurnianto 
    Kabid kegiatan kepramukaan: Yudha Adyaksa
    Anggota: Mas Atiawati
    Kabid abdimas: Adam Wiradyta Kemal Firdaus Akbar
    Anggota: Kurniawan
    Kanid ekbang: M. Fuad Albaar
   (DKN 2008-2013, PAW)

82.    Pelantikan DKD Pramuka Jabar Periode 2010-2015

    Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jabar Dede Yusuf melantik Dewan Kerja Daerah (DKD) Gerakan Pramuka Jawa Barat Periode 2010-2015 di Bumi Kitri, Jalan Cikutra, Bandung, Selasa (22/6)
     Setelah terpilih menjadi Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Barat pada Musppanitera Daerah XII tahun 2010, Selasa (22/06)  akhirnya Tatan Munandar, S.Pd resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Barat setelah dilantik oleh Ka. Kwarda Jawa Barat Kak. H. Dede Yusuf di Gedung Bumi Kitri Kwarda Jawa Barat yang sebelumnya, bertempat di Gedung Sate, Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat di lantik oleh Ka. Mabida yaitu Kak. Ahmad Heryawan. Suasana khidmat begitu terasa saat Ka. Kwarda Jawa Barat melantik pengurus dewan Kerja daerah Jawa Barat Masa Bakti 2010 – 2015.

83.     Susunan Pengurus DKC Majalengka 2010-2015

   http://dasmandja.blogspot.com/2010/05/susunan-pengurus-dkc-majalengka-2010.html

       Ketua : Herman Hermayanto, S.Pd. (01),
       Wakil : Fika Dilliyanti Syafitri (02),
       Sekretaris : Indra Subana (03),
       Bendahara : Iyar Sugiarti (04),
       Bidang Kajian Kepramukaan Ketua : Pandji Poerwono (05, Anggota: Eri Dwi Susanto (09), Esih Karnasih (10),
     Bidang Kegiatan Operasional   Ketua : Asep Suhenda (06), Anggota: Deden Septiawan Heryanto (11), Dini Baladewi (12),                                      
    Bidang Pengabdian Masyarakat  Ketua: Ageng Yuliansyah Pratama (07), Anggota: Ira Nurfitriani (13), Desi Lestari (14),
       Bidang Penelitian Evaluasi  Ketua : Didin Rosidin (08), Anggota : Riska Nurna Fajrin (15)

84.  Istilah dewan kerja hanya ada di Dewan Kerja Nasional (DKN), Dewan Kerja Daerah (DKD), Dewan Kerja Cabang (DKC), dan sampai Dewan Kerja Ranting (DKR)
      Keputusan Kwarnas No.: 214  TAHUN 2007   Pasal 4:  Pengertian dan Kedudukan
(a.)   Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang selanjutnya disingkat 
Dewan Kerja adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat Kwartir yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Puteri Putera, bersifat kolektif dan kolegial yang merupakan bagian integral dari  Kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.


                                                               Jatiwangi, 07 Oktober 2011

Tak 'kan Mungkin Mundur Meski Setapak!!!  Meraih PRESTASI Kapanpun dan Dimanapun.
Selamat Belajar Memimpin semoga SUKSES! Amiin … . 

Kak Anda Sukanda. S.Pd.

2 komentar:

  1. SEJARANG YANG LENGKAP..UNTUK SAYA INI SEJARAH SANGAT PENTING UNTUK PERISIAPAN PERKEMAHAN YANG AKAN DATANG

    BalasHapus