Total Tayangan Halaman

Kamis, 12 April 2012

Bronze Wolf Award, Penghargaan Tertinggi Kepanduan



Dalam gerakan kepanduan, setiap negara mempunyai bentuk penghargaan masing-masing terhadap anggotanya yang telah berbuat banyak terhadap organisasi. Di Indonesia misalnya, dikenal Lencana Tunas Kencana yang merupakan bentuk penghargaan tertinggi dalam gerakan pramuka. Sementara itu, dalam gerakan kepanduan Amerika dikenal tanda jasa Eagle Scout Award. Atau, Africa Elephant Award dari Africa Scout Committee. Namun, yang paling membanggakan tentu mendapatkannya dari induk organisasi kepanduan dunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM) berupa Bronze Wolf Award. 

Bronze Wolf Award merupakan satu-satunya penghargaan tertinggi yang diberikan Komite Kepanduan Sedunia (World Scout Committee) sebagai badan eksekutif di WOSM bagi orang-orang yang telah luar biasa mendedikasikan dirinya untuk perkembangan gerakan kepanduan dunia. 
Bronze Wolf Award pertama kali disahkan dalam pertemuan International Committee di Stockholm Swedia, 2 Agustus 1935. Sebelum Bronze Wolf Award diperkenalkan, saat tahun-tahun pertama gerakan kepanduan mulai mendunia, Lord Baden-Powell mempunyai kebiasaan memberikan penghargaan Silver Wolf bagi anggota kepanduan di beberapa negara yang berprestasi. 
Penghargaan Silver Wolf tentu bernilai tinggi dan sangat berarti bagi penerimanya. Namun, penghargaan Silver Wolf kadung dicap sebagai tanda jasa yang diberikan oleh Organisasi Kepanduan Inggris. Meskipun diberikan oleh Bapak Pandu Sedunia, penghargaan tersebut dirasa belum menginternasional. Padahal, saat itu organisasi kepanduan telah menyebar luas ke seluruh dunia. 
Atas dasar itulah, International Committee pada tahun 1924 mengusulkan kepada Baden-Powell untuk mempertimbangkan lembaga tersebut membuat penghargaan khusus bagi orang-orang di seluruh dunia yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap gerakan kepanduan sekaligus merekomendasikan calon penerimanya. 
Setelah tertunda selama beberapa tahun, pada tahun 1932, Baden-Powell kembali membuka pembicaraan mengenai usulan itu. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan International Committee, diputuskanlah dibuat penghargaan yang diberi nama Bronze Wolf pada bulan Juni 1934. Sesuai dengan namanya, tanda jasa berupa medali tersebut berbentuk serigala yang terbuat dari perunggu dengan hiasan tali pita hijau berhiaskan pinggiran berwarna kuning.
Pemberian penghargaan ini merujuk proposal yang disusun salah seorang anggota, Mr. Walter H. Head, saat itu International Committee secara mufakat memberikan tanda jasa Bronze Wolf pertama kepada Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell.
Selama dua puluh tahun pertama perjalanan penghargaan ini, hanya dua belas Bronze Award yang dibuat. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang dibuat International Committee bahwa penghargaan ini hanya dipersembahkan bagi mereka yang benar-benar telah berjasa dan mendedikasikan dirinya bagi perkembangan gerakan kepanduan. Saat ini, Bronze Wolf masih menjadi satu-satunya penghargaan yang diberikan World Scout Committee sebagai successor International Committee. Sampai tahun 2002, World Scout Committee telah mempersembahkan 320 penghargaan Bronze Wolf kepada mereka yang berjasa besar terhadap perkembangan kepanduan di seluruh dunia.
Indonesia patut berbangga karena empat putra terbaiknya pernah dianugerahi penghargaan Bronze Wolf. Mereka ialah Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang dianugerahi pada tahun 1973, Abdul Azis Saleh pada tahun 1978, John Beng Kiat Liem tahun 1982. Terakhir ialah Mashudi yang mendapat Bronze Wolf Award pada saat berlangsung Konferensi Gerakan Kepanduan Sedunia yang ke-30 di Munich Jerman, 15-19 Juli 1985. Mashudi yang sempat menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1978-1993) sangat berjasa bagi pengembangan gerakan pramuka di tanah air. Dalam kurun waktu tersebut, gerakan pramuka berkembang menjadi organisasi kepanduan terbesar di dunia. (Yudi Noorachman, berbagai sumber)***

sumber: pikiran rakyat (30/03/2007) / http://seueurkahoyong.blogspot.com/2008/10/bronze-wolf-award-penghargaan-tertinggi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar